
Argumen ketiga bumi bola, GPS dan Google Maps.
GPS adalah Global Positioning System untuk mengetahui dimana posisi orang atau tempat tertentu di lokasi manapun di dunia. Disebutkan bahwa orang yang ada di ujung barat, tak dapat mengirim sinyal wireless ke orang yang ada di ujung timur karena terkena lengkungan bumi.
GPS pada mobile phone kita juga pada aplikasi Uber, Gojek dan lain-lain menggunakan berbagai aplikasi yang sudah ada. Yang paling umum adalah Google Maps. Jika ada orang mengatakan bahwa GPS Anda sebenarnya tidak menggunakan satelit, apakah Anda percaya? Kita gak perlu ngarang atau debat kusir. Mari kita dengar sendiri, apa yang dikatakan oleh Google, tentang Google Maps.
Dengar sendiri kan, ternyata Google tidak menggunakan GPS. Sinyal-sinyal yang canggih itu, diperoleh dari menara Telkom biasa. Persepsi Anda yang mengatakan hape Anda menggunakan GPS dan satelit lewat Google Maps. Google sendiri mengatakan tidak.
Bagaimana dengan Google Maps yang secara sempurna dapat membuat peta dari udara termasuk atap rumah kita bisa kelihatan, bukankah itu menggunakan satelit? Ternyata Google Maps dibuat menggunakan Drone, bukan satelit
Silahkan Anda riset dan temukan sendiri. Semua bukti-bukti ada di depan mata. Anda hanya tak memperhatikannya saja selama ini. Itu yang membuat kesadaran Flat Earth booming secara eksponensial sejak 2015. Pada bumi yang datar, satelit memang tidak diperlukan. Anda hanya perlu menara-menara telkom. Hal ini akan kita bahas pada bab berikut, bagaimana USGS mengatur jarak penerbangan pesawat.
Pertanyaan yang Mind-Provoking adalah, jika Anda bisa dapat uang 1,5 triliun rupiah, untuk membuat satelit, padahal sebenarnya Anda cuma keluar biaya tower 150 juta, keuntungan 10.000 kali lipat dan orang tak ada yang tau, Anda mau atau tidak? Keuntungan 10.000 kali lipat, Anda dagang dengan modal 1 juta, dapat hasil 10 miliar, mau atau tidak?
Saya tidak mengatakan Indosat atau PT Telkom menipu dengan satelit, sebab mereka tak bisa bikin satelit. Yang bisa bikin satelit adalah dia-dia juga.
Hughes, Boeing, Ball, Locked Martin dan lain-lain.
Jika ditelusuri lagi, perusahaan-perusahaan Aero Space pembuat satelit itu dimiliki oleh dia-dia juga. Kelompok 1% penduduk yang lebih kaya dari 99% penduduk dunia lainnya. Kelompok satu persen ini, sudah lebih dari 100 tahun memonopoli bisnis lewat Kartel untuk mengontrol harga agar menjadi mahal.
Berlian misalnya, harganya menjadi mahal akibat dimonopoli oleh Kartel. Mereka membuat ilusi supply dan demand supaya harganya tinggi. Di sektor supply, sebenarnya sumber daya berlian tidak selangka itu. Silahkan Anda cek bagaimana Kartel De Beers bisa menguasai pertambangan berlian dan membuatnya seolah-olah itu barang langka. Di sektor demand, Kartel membuat ilusi seolah-olah berlian adalah kebutuhan manusia, seolah-olah perkawinan Anda tidak afdol jika cincin kawin Anda tak ada berliannya. Itu sebenarnya adalah propaganda marketing yang dimulai tahun 1940-an.
Begitu pula dengan ilusi minyak adalah sumber daya fosil. Minyak adalah senyawa hidrogen, oksigen dan karbon, disebut Hidrokarbon. Yang berasal dari perut bumi. Tak ada bukti bahwa minyak berasal dari fosil tumbuhan dan dinosaurus. Itu adalah ilusi yang diciptakan oleh Rockefeller agar harga minyak menjadi tinggi.
Rockefeller mengundang saintis ke konferensi jenewa tahun 1892 untuk memulai propaganda bahwa minyak berasal dari fosil dinosaurus dan tumbuhan. Padahal fosil adalah benda padat dan hidrkarbon minyak adalah benda cair. Fosil yang berasal dari mahluk hidup tak pernah jauh dari permukaan bumi. Sementara manusia mengebor minyak sampai kedalaman 10 kilometer. Dan tak pernah ada bukti bahwa fosil ditemukan di kedalaman itu.
Tak semua orang menyadari bahwa media-media massa besar di dunia dimiliki oleh 6 perushaan saja. Si kelompok 1% itu, mampu memonopoli informasi yang diterima oleh 99% penduduk dunia lainnya. Hal ini yang disebut sebagai propaganda, Mind-Control. Jika kelompok super kaya yang 1% itu, atau disebut elit global mampu mencuci otak Anda lewat pendidikan, media massa dan film-film, ilusi marketing yang membuat harga berlian dan harga minyak menjadi tinggi, apakah mereka tak mampu membuat ilusi tentang satelit?
Kembali pada soal GPS, tak semua orang menyadari bahwa GPS digunakan sejak tahun 1973 yang merupakan bagian dari teknologi militer. GPS berasal dari teknologi sebelumnya yaitu LORAN atau Long Range Navigation dan Data Navigation yang digunakan sejak perang dunia kedua.
Apa yang membuat Anda berpikir bahwa dunia militer yang didesain buat perang membela negara, tiba-tiba jadi malaikat yang menolong umat manusia di negara-negara lain, dengan memberikan teknologi gratis?
Disinilah jelinya the Global Elit yang sudah lebih dari seratus tahun memperoleh profit dengan cara menipu orang. Scam, money laundry, transaksi fiktif, you name it.
Demikian halnya dengan NASA, apa yang membuat Anda berpikir bahwa NASA adalah badan eksplorasi yang bekerja untuk kepentingan dunia? Siapakah NASA?
Coba kita lihat keterangan di web-nya sendiri. Jelas ditulis disitu bahwa tujuan pembentukan NASA tahun 1958 adalah berkaitan dengan perang dingin, dimana Rusia berhasil meluncurkan Sputnik tahun 1957. Majalah Time menjelaskannya lebih gamblang, judulnya “Alasan yang menyedihkan tapi familiar tentang pembentukan NASA.” Disebutkan tujuannya sangat membumi, yaitu Office Politics bukan untuk kepentingan umat manusia di dunia.
Budget NASA 2016 adalah 19,3 miliar dolar atau sekitar 256 triliun pertahun. Hasilnya kebanyakan adalah propaganda CGI, motivasinya ada 256 triliun motivasi disitu. Bisnis adalah bisnis, dimana ada peluang, pasti banyak kepentingan. Bukan hanya pegawai-pegawainya, tapi juga kontraktor-kontraktor besarnya.
Roket memang diluncurkan, tapi jika diperhatrikan arahnya tak pernah lurus ke atas. Selalu melengkung dan akhirnya horisontal. Karena memang tak pernah lewat dari Low Earth Orbit, sekitar 500 Kilometer dari permukaan bumi. Seperti yang dikatakan Time tadi, tujuan pendirian NASA sangat membumi, yaitu Office Politics. Pertanyaanya, untuk politik dan kepentingan siapa?
Seperti yang telah disebutkan di awal, persoalan flat earth ini bukan debat kusir, bukan omong kosong, bukan adu ego, bukan adu pintar, melainkan ada hal lain yang lebih fundamental yang sangat berhubungan dengan kehidupan kita.
Pada pembahasan selanjutnya, di video-video berikutnya kita akan membahas hal ini. Ilusi bumi berbentuk globe memang sengaja dibuat oleh para globalis, atau biasa disebut Elit Global.
Merekalah yang membuat berbagai krisis, perang, termasuk menjauhkan manusia dengan ketuhanan lewat dogma-dogma sains modern dari ilusi bumi globe. Kita sebenarnya tak perlu bayar biaya telekomunikasi mahal-mahal, tak perlu bayar listrik mahal-mahal, tak perlu bayar bensin mahal-mahal, teknologi ini sudah ada sejak tahun 1898 dibuat oleh manusia paling jenius yang pernah lahir dimuka bumi, yaitu Nikola Tesla.
Seperti yang telah dikemukakan tadi, kita sebenarnya tak perlu bayar listrik mahal-mahal, tak perlu bayar biaya telekomunikasi mahal-mahal, tak perlu bayar bensin mahal-mahal, teknologinya sudah ada sejak tahun 1898 yang dibuat oleh Nikola Tesla.
Itu sebabnya Ia dikucilkan oleh JP. Morgan, salah satu pentolan elit global. Hal-hal seperti itulah yang dilakukan agar kelompok yang 1% itu, bisa mengontrol 99% penduduk dunia lainnya.
Berbagai manipulasi dan propaganda mind-control dilakukan, seperti membuat ilusi supply dan demand, ilusi satelit, ilusi GPS, ilusi bumi berbentuk globe, ilusi bahwa mereka adalah kelompok adidaya yang sudah mampu melakukan eksplorasi ruang angkasa.
Bangkitnya kesadaran flat earth merupakan ancaman bagi mereka. Oleh sebab itulah pemaparan ini diberi judul, Konspirasi Bumi Datar.
Soal foto-foto CGI, satelit dan GPS yang sudah kita bahas adalah soal teknologi, belum masuk pada sains yang sebenarnya. Kita akan membahas pada episode berikut. Sementara ini, kita tutup argumen GPS dan Google Maps dengan fakta bahwa Google Maps dan GPS tidak menggunakan satelit, melainkan menara telkom biasa.
Views: 173