
Dari paparan ayat berikut ini, tidak hanya matahari yang terbenam (nyungsep) atau bahasa mereka gunakan “nyebur” ke dalam lautan hitam.
Ternyata bukan matahari aja yang nyebur, bulan, dan bintang juga semua nyebur jika menggunakan kata terbenam sebagai acuan untuk kata nyebur.
Al-An’am 6:76
فَلَمَّا جَنَّ عَلَيْهِ ٱلَّيْلُ رَءَا كَوْكَبًاۖ قَالَ هَٰذَا رَبِّىۖ فَلَمَّآ أَفَلَ قَالَ لَآ أُحِبُّ ٱلْءَافِلِينَ
Ketika malam telah menjadi gelap, dia (Ibrahim) melihat sebuah bintang (lalu) dia berkata, “Inilah Tuhanku.” Maka ketika bintang itu TERBENAM dia berkata, “Aku tidak suka kepada yang terbenam.”
Al-An’am 6:77
فَلَمَّا رَأَى الْقَمَرَ بَازِغًا قَالَ هَٰذَا رَبِّي ۖ فَلَمَّا أَفَلَ قَالَ لَئِنْ لَمْ يَهْدِنِي رَبِّي لَأَكُونَنَّ مِنَ الْقَوْمِ الضَّالِّينَ
Kemudian tatkala dia melihat bulan terbit dia berkata: “Inilah Tuhanku”. Tetapi setelah bulan itu TERBENAM, dia berkata: “Sesungguhnya jika Tuhanku tidak memberi petunjuk kepadaku, pastilah aku termasuk orang yang sesat”.
Lalu ketika semua bintang terbenam, kenapa rasi bintangnya selalu sama?
Di Timur, di Barat, Utara dan Selatan semuanya sama tidak ada perubahan. Star trail tetap pada garis edarnya.
So, jangan buru-buru mengambil terjemahan bahasa Indonesia sebelum paham akar katanya dalam bahasa Arab. Al-Qur’an itu diturunkan dalam bahasa Arab yang jelas!
Views: 14