
Jika menjawab dari sudut pandang penganut Flat Earth (FE), angka gravitasi 9.78, m/s tidak dianggap sebagai hasil pengamatan ilmiah terhadap ‘gaya tarik-menarik massa’ yang disebut “Gravitasi.” Sebaliknya, banyak penganut FE meyakini bahwa fenomena percepatan jatuh bebas dapat dijelaskan dengan prinsip lain, seperti Density (kepadatan) dan Buoyancy (daya apung), tanpa memerlukan konsep gravitasi universal.
Penjelasan Alternatif Menurut Perspektif FE :
- Gravitasi Tidak Diperlukan
Penganut FE sering menyatakan bahwa benda jatuh karena kepadatan dan beratnya relatif terhadap medium sekitarnya. Dalam hal ini:
-
- Benda yang lebih padat daripada udara akan jatuh.
- Benda yang kurang padat (misalnya balon) akan naik.
Semua ini diatur oleh hukum density (kepadatan) dan buoyancy (daya apung), yang sudah diamati dan digunakan dalam fisika fluida.
Tidak ada kebutuhan akan gravitasi sebagai “gaya misterius” yang menarik benda ke bawah. Sebaliknya, benda hanya bergerak sesuai hukum alam yang lebih sederhana dan dapat diamati langsung.
- Mengapa Nilai 9.78, m/s² ?
Nilai ini mungkin berasal dari hasil eksperimen pengukuran percepatan benda jatuh di Bumi, tetapi itu hanya sebuah deskripsi fenomena, bukan penjelasan sebab-akibatnya. Dalam pandangan FE :
-
- Percepatan 9.78, m/s² terjadi karena daya apung dan gaya alami yang bekerja pada benda di lingkungan.
- Angka ini bisa bervariasi tergantung ketinggian, densitas medium (udara, air), atau bahkan fenomena lokal.
- Gravitasi sebagai Teori yang Belum Dibuktikan Penganut FE sering menunjukkan bahwa teori gravitasi :
-
- Tidak bisa diuji langsung : Tidak ada eksperimen yang secara langsung menunjukkan “tarikan massa. ke massa seperti yang diklaim gravitasi.
- Bergantung pada asumsi besar: Seperti bahwa Bumi berbentuk bola dan ada gaya yang berasal dari inti Bumi. Ini dianggap sebagai spekulasi.
- Fenomena Elektromagnetik
Beberapa penganut FE juga menyebut bahwa apa yang kita anggap sebagai “gravitasi” sebenarnya adalah hasil dari fenomena elektromagnetik atau tekanan atmosfer. Misalnya:
-
- Benda mungkin terdorong ke bawah karena adanya tekanan yang disebabkan oleh medan elektromagnetik atau kekuatan alam lain.
- Medan elektromagnetik Bumi bisa memberikan efek seragam pada benda, menciptakan ilusi gravitasi
- Eksperimen Realitas Sehari-hari
Penganut FE lebih suka menggunakan eksperimen sederhana untuk membantah gravitasi, misalnya:
-
- Menjatuhkan benda dengan massa yang berbeda (seperti batu kecil dan bulu). Perbedaan waktu jatuh dalam medium yang berbeda (udara vs vakum) lebih menunjukkan efek densitas dan resistensi udara, bukan tarikan gravitasi.
- Mengamati bahwa balon helium, meskipun memiliki massa, tetap naik karena kurang padat dibandingkan udara, bukan karena “melawan gravitasi.”
Mengamati bahwa balon helium, meskipun memiliki massa, tetap naik karena kurang padat dibandingkan udara, bukan karena ‘melawan gravitasi.”
- Nilai 9.78, m/s Rata Rata
Penganut FE mungkin menerima bahwa percepatan 9.78, m/s² adalah angka rata-rata yang diperoleh dari eksperimen, tetapi ini tidak membuktikan gravitasi itu ada. Mereka hanya melihatnya sebagai angka deskriptif, sama seperti menghitung kecepatan angin tanpa harus menjelaskan apa yang “menciptakan” angin itu sendiri.
Kesimpulan Menurut Perspektif FE
Penganut FE cenderung melihat gravitasi sebagai teori yang tidak diperlukan dan menggantinya dengan prinsip kepadatan dan daya apung untuk menjelaskan fenomena benda jatuh. Nilai 9.78, m/s dianggap berasal dari eksperimen empiris, tetapi tidak terkait dengan tarikan gravitasi Bumi seperti yang diklaim oleh model bola Bumi.
Views: 24