
Presiden mereka, Javi Poves memutuskan mengubah nama klub untuk mencerminkan salah satu keyakinannya yang paling dalam. Perubahan nama tersebut menjadi berita utama di seluruh dunia. Ia menyebut Flat Earth sebagai “klub sepak bola pertama yang para pengikutnya disatukan oleh sebuah ide.” Sebelumnya, klub tersebut bernama Mostoles Balompie yang didirikan pada tahun 2016. Flat Earth FC adalah klub sepakbola asal Spanyol yang terletak 15 mil dari arah kota Madrid, Spanyol. Setelah berjuang beberapa tahun di liga lokal, mereka lolos ke divisi keempat Liga Spanyol.
Dirinya percaya bahwa kita hidup di bidang datar, bukan bola dunia yang bulat. Ia menyebutnya “ide yang sangat sederhana” dan mengutip eksperimen dengan laser, yang dilakukan di Amerika Serikat untuk menunjukkan bahwa permukaan bumi tidak melengkung.
“Itu adalah filosofi hidup yang telah menarik minat saya selama dua tahun. Itu adalah sesuatu yang saya teliti sendiri, dan dengan orang-orang yang sangat cakap, dari universitas dan sebagainya. Saya ingin orang-orang menyadari bahwa ada banyak jebakan di luar sana dan banyak kebohongan di balik sains ‘resmi’. Flat Earth FC adalah perpanjangan dari sebuah keyakinan, sebuah ide, sebuah gerakan. Itu bukan hanya perjuangan saya; itu perjuangan semua orang.”
Perubahan nama Flat Earth FC itu sendiri bertujuan untuk mendukung teori bumi datar. Hal tersebut disampaikan langsung oleh Javi Poves.
“Sepak bola adalah olahraga paling populer dan memiliki pengaruh paling besar di seluruh dunia, jadi membuat klub yang didedikasikan untuk gerakan bumi datar adalah cara terbaik untuk selalu hadir di media.”
Poves juga sudah punya pemikiran kalau Federasi Sepakbola Spanyol (RFEF) tidak akan senang dengan terbentuknya Flat Earth FC. Tapi hingga kini, Poves belum mendapatkan kabar apa-apa dari RFEF.
“Saya pikir sepak bola adalah motor terbaik untuk menciptakan perubahan dan menyebarkan pesan. Dan pesan apa yang lebih baik daripada sesuatu yang sedalam teori Bumi datar?” Poves tidak asing dengan kontroversi. Bek berbakat yang pernah tampil satu kali di liga utama Spanyol untuk Sporting Gijon ini pensiun di usia 25 tahun, dengan alasan kerusakan moral sepak bola di level tertinggi.
Poves memiliki alasan yang kuat mengapa ia pensiun di usia belia. Ia mengatakan kalau sepakbola profesional saat ini hanyalah lingkup yang memfasilitasi uang dan korupsi. Menurutnya lagi, itu semua merupakan gambaran kapitalisme, yang dianggap telah mematikan esensi sepakbola. Dirinya mengungkapkan bahwa ia tidak memiliki rekening bank karena ia tidak ingin orang lain berspekulasi dengan uangnya.
Poves mengatakan bahwa ia tidak mengharapkan para pemain untuk memiliki filosofi yang sama dengannya, dan menegaskan bahwa “tidak ada perlawanan” dari para karyawannya. Hal itu dibenarkan oleh kapten klub, Raul Montero, yang mengatakan bahwa skuad yang bermain merasa tenang dengan perkembangan musim panas ini.
“Saya tidak keberatan dengan perubahan nama tersebut,” katanya kepada The Athletic. “Saya menghormati kebebasan setiap orang untuk berpikir atau meyakini apa pun yang mereka inginkan. Tidak ada pertentangan di klub. Para pemain hampir tidak membicarakan hal-hal itu, jadi saya tidak tahu apakah ada yang memiliki pandangan yang sama dengan Javi. Kami hanya peduli untuk tampil baik di lapangan. Klub ini milik Javi dan ia dapat melakukan apa pun yang ia inginkan, tetapi pada akhirnya, ini tetaplah sebuah tim sepak bola. Klub ini terus beroperasi dengan cara yang sepenuhnya normal.”
Poves, selaku presiden memiliki ambisi besar untuk membawa Flat Earth FC memenangkan trofi juara Liga Champions Eropa. Namun untuk menuju ke arah sana, mereka butuh tiga kali promosi lagi untuk sampai ke La Liga.
Views: 78