
Chemtrail singkatan dari Chemical Trail (Jejak zat Kimia) memang sengaja disebar pada ketinggian tertentu. Tanda adanya penyemprotan chemtrails di langit Jakarta melalui pesawat, akhirnya mengarah pada sejumlah bukti.
Pada Maret 2009, operasi intelijen di langit Jakarta dengan menggunakan sebaran chemtrails disemprotkan melalui pesawat USAF adalah untuk “mempersiapkan” warga Jakarta dan sekitarnya “menerima” virus flu burung (H5N1) yang telah dimodifikasi.
Namun karena aliran angin pada saat itu adalah angin timur yang menuju ke arah barat laut, angin diatas Jakarta tersapu hingga ke arah Singapura. Kemudian tak berapa lama ditemukan kasus dan korban (victim) dari kasus flu burung (H5N1) di Singapura.
Penyemprotan chemtrails melalui pesawat, selama ini dianggap sebagai upaya menurunkan daya tahan tubuh manusia atau bahkan menyebarkan penyakit-penyakit berbahaya. Chemtrails bisa ditumpangi virus-virus atau zat-zat berbahaya. Misalnya, bromium yang dicampur dengan virus influenza.
Demikian pengamatan Jerry D Gray, mantan anggota angkatan udara Amerika AU AS (USAF) dan juga aktivis anti-chemtrail yang sangat prihatin atas fonomena chemtrail ini. Jerry menyikapi kurang perhatiannya pemerintah dan masyarakat Indonesia melihat penggunaan senjata biologi yang mengancam kedaulatan Indonesia tersebut.
“Pihak asing yang ingin ‘menguasai’ negara ini tidak perlu melakukan perang yang mahal. Tetapi, cukup dengan melemahkan kesehatan penduduknya melalui zat-zat kimia”, terang Jerry.
Sepertinya yang hendak dituju adalah “Kontrol populasi.” Langkah ini merupakan bagian dari operasi intelijen depopulasi yang dijalankan oleh kelompok New World Order dengan mengadopsi skenario kaum Pagan. Kaum Pagan telah menetapkan, bahwa program depopulasi “project cloverleaf” digelar intens sejak Desember 2012 lalu.
Program Chemtrail ini juga dapat ditemukan dalam seri kartu “Illmunitati Card” yang menjadi petunjuk bagi para Truth Seeker (pencari kebenaran) terkait upaya-upaya para Freemasonry menuju agenda New World Order.
Penyebaran zat-zat kimia berbahaya sudah tentu berpotensi jangka panjang untuk melumpuhkan Sumber Daya Manusia (SDM) di Indonesia. Operasi depopulasi ini, juga diarahkan agar terjadi ketergantungan penduduk dengan obat-obatan kimia dari luar. Secara ekonomi, industri farmasi luar akan bisa eksis dan semakin berkembang. Kecurigaan terhadap hal ini sempat diungkapkan mantan Menteri Kesehatan, Siti Fadilah Supari.
Dikutip dari National Trust of Malta, pada Februari 2014 lalu, pemerintah Siprus pernah menuduh Inggris telah mengganggu cuaca di Mediteranian dengan metode chemtrails ini. Akibatnya, intensitas hujan minim dan hasil pertanian menurun. Tetapi, klaim ini lagi-lagi dibantah oleh pemerintah Inggris.
Chemtrail vs Contrail (Jejak Kondensasi)
Asap berupa awan panjang berwarna putih yang biasa terlihat itu bernama Contrail (Condensation Trail) atau Jejak Kondensasi yang terjadi akibat adanya kondensasi udara. Secara singkat dan dalam pengertian awam, Contrail adalah efek alami dari kondensasi udara dingin yang secara tiba-tiba menjadi hangat akibat pembakaran mesin lalu mengandung uap air dan terbentuklah gumpalan awan.
Jejak kondensasi dapat terlihat dalam waktu beberapa detik atau menit, terrgantung pada kondisi atmosfer. Contrail adalah efek alami dari kondensasi udara yang tidak berbahaya dan mengandung uap air.
Views: 158